We Are Muezza Fashion Shop

We Are Muezza Fashion Shop

Selasa, 13 September 2016

7 Pandangan Adek-adek Kecil Kita Ini Tentang Orang Dewasa.Menjadi Dewasa Memang Tak Pernah Mudah

Share & Comment

http://www.muezzafashionshop.com/
 7 Pandangan Adek-adek Kecil Kita Ini Tentang Orang Dewasa.Menjadi Dewasa Memang Tak Pernah Mudah
Anak-anak serta dewasa, dua masa yang teramat berlainan. Inget tidak sich, dahulu cocok anak-anak kita keukeuh banget buat jadi dewasa. Iri saksikan tante yang telah kuliah, dapat bebas tinggal jauhan sama orangtua, miliki uang sendiri, apa saja dapat dibeli, gadgetnya mutakhir mengagumkan, kemana saja berdua sama pacar, uulalalalaa. Nah, cocok telah dewasa begini, ingin banget rasa-rasanya balik jadi anak-anak sekali lagi. Anak-anak yang dunianya hanya diisi main-main saja, ngga seperti saat ini kita yang perlu repot banget mengurusin banyak masalah.

Ahhhh kebalikan banget sama saat kecil dahulu. Agar sekolah setiap hari namun merasa piknik. Uang mah apa atuh tinggal minta ibu ayah, tidak mikir besok bayar utangnya bagaimana, pokoknya taunya hanya seneng-seneng saja. Sakit hati? boro-boro! Teman juga semakin banyak dari saat ini. Jikalau setiap hari gaul sama teman lawan type, tidak ada yang namanya baper-baperan.

Bila beberapa dewasa telah ingin banget balik jadi anak-anak sekali lagi, lantas apa ya kurang lebih yang ada dibenak anak-anak masalah orang dewasa tersebut? Mereka ingin tidak sich beranjak jadi dewasa secepat-cepatnya? Simak nih pembicaraan jujur dari segelintir anak di negeri ini.

1. Dewasa itu rumit. Dapat mendadak bahagia, mendadak nangis. Tidak ngerti sekali lagi deh.


“Orang gede itu aneh, rumit, susah. Bila anak-anak dapat bahagia sehari-hari, paling nangis bila jatuh. Mereka jadi bahagia tuturnya bila sekali lagi jatuh-cinta, kan jatuh, aneh. Saya tidak mau cepet-cepet gede, ” Nayla Rizka (10)

Ini termasuk juga hal yang belum juga dapat mereka nalar sich kayanya. Hal paling menyedihkan serta menjengkelkan waktu masa kanak-kanak itu ya cocok jatuh saat mainan bareng teman, tentu deh nangis, tidak cewe tidak cowo. Lantas cocok dapet nilai buruk, sedih serta nangisnya dikarenakan dimarahin orangtua dirumah, belum juga bila bisa hukuman dari ayah ibu guru. Lantas, saat dirumah ada kakaknya sekali lagi terlihat happy, senyum-senyum sendiri, mereka nanya, ada apakah kiranya. Eh si orang dewasanya jadi cuek serta katakan sekali lagi jatuh cinta. Jatuh? kan sakit, kok jadi bahagia. Tidak salah juga sich bila mereka berasumsi dewasa itu aneh, rumit.

2. Dewasa itu kan jumlah saatnya harusnya sama, namun kok lain?


“Orang dewasa itu datang serta pergi se-enaknya. Terkadang dapat nemenin lama, terkadang hanya sesaat saja, ” Raeesa Sakhi (6)

Orang dewasa memanglah identik dengan merantau. Iya, mereka akan ikhlas pergi beberapa puluh, beberapa ratus, atau bahkan juga beberapa ribu km. buat menguber apa yang mereka sebut itu mimpi. Mereka ikhlas ninggalin apa yang telah mereka punyai di kampung halamannya untuk uang, yang tuturnya bermanfaat buat masa depan. Ninggalin keluarga, termasuk walaupun telah miliki anak, mereka bahkan juga ikhlas nitipin buah cinta mereka itu ke orangtua atau mertuanya. Anak-anak, diakui atau tidak menaruh bertanya tersebut di hatinya. Sempat satu saat, si ibu yang ngerantau diluar Propinsi, pulang dalam periode waktu cukup lama, dua minggu gitu buat intens mainan sama si kecil. Eh mendadak cabut sekali lagi serta dua minggu lalu balik satu hari doang.

3. Dewasa itu ngomongnya tidak berkelanjutan, disangka kita tidak bingung apa.


“Mereka itu lucu. Omongannya dapat cepet banget beralih. Cocok malem katakan, bermimpilah sekerap mungkin saja, setinggi-tingginya. Eh cocok pagi-pagi banget telah dibangunin diminta sekolah. Mimpi kan perlu saat tidur lama, ” Eka Dimas (12)

Untuk anak-anak senantiasa mengidentikkan mimpi dengan tidur. Seringkali punya mimpi ya mesti seringkali tidur. Untuk menyesuaikan pemahaman serta persepsi, coba terlibat perbincangan dengan mereka memakai bhs mereka juga. Cobalah masuk ke dunianya, serta ibaratkan dirimu anak-anak juga. Dapat masuk lewat dongeng, lagu, serta langkah atraktif yang lain.

4. Dewasa itu sering melarang, sendirinya tidak mau kan bila dilarang?


“Kenapa sich saya tidak bisa ini, tidak bisa itu? Saya kan telah gede. Mereka bila dilarang tentu katakan ngapain sich anak kecil kok sok tau. Mereka apa tidak lebih sok tau tuch? ” Mohammad Zaidan (9)

Melarang serta dilarang. Yang dewasa tentu ngerasa sich ya, yang namanya dilarang itu tidak enak, asli. Dilarang hangout hingga tengah malem, walau sebenarnya kan ada konser musik kece hingga tengah malem, bete juga kan?. Perasaan anak-anak lebih kurang ya sama. Dilarang ini-itu, walau sebenarnya mereka cukup ngelakuin yang mereka ingin, serta sesudah ngebuktiin hal tersebut buat mereka rugi ya mereka akan berhenti. Hanya pengawasan mesti selalu ada.

5. Dewasa itu tidak hanya melarang, namun juga merintah seenaknya!


“Aku sempat mikir, jadi orang dewasa itu enak, dapat memerintah seenaknya. Terkadang mikir juga, sebenernya saya ini anak apa anak buahnya Ayah. Dia nyuruh ambillah ini ambillah itu, walau sebenarnya bila saya sekali lagi berkhayal kan dia dapat ngerusak khayalanku. Namun dia tidak perduli, ” Marshanda Priscilla (11)

Yang seringkali dikeluhkan anak-anak itu, serta anda yang dewasa juga pasti sempat merasakannya, yaitu tentang diminta bobok siang. Walau sebenarnya menurut mereka, bermain tambah lebih mengasyikkan di banding tidur. Disitu, orang dewasa tentu ngebatin juga, saat ini anda bisa menyia-nyiakan tidur siang, cocok gede kelak anda akan ngerasa dapat tidur siang itu satu anugerah. Dasarnya, ada pula anak-anak yang ingin cepet-cepet dewasa karena ngeliat asyiknya mereka nyuruh-nyuruh orang.

6. Dewasa itu telah tidak dapat berkhayal, tidak miliki daya juga.


“Mama Ayah menyuruhku punya mimpi. Mesti miliki harapan setingginya. Saya kan ingin banget jadi astronot, nah cocok saya ajak mereka main astronot-astronotan, mereka jadi jawab aduh ibu tidak tahu bagaimana rasa-rasanya jadi astronot, main ke luar angkasa, anda main sendiri dahulu saja ya, ” Irfan Mahardika (8)

Yang diimpikan, angan-angan, fantasi, serta harapan. Beberapa hal seperti tersebut yang demikian gampang diumbar anak-anak, termasuk juga kita waktu jadi anak-anak saat itu. Cobalah ingat deh, dahulu kita bercita-cita jadi apa? Astronot, dokter, insinyur, arsitek, atau segudang profesi beda yang menarik serta mengasyikkan ditempuh. Sering juga beberapa dewasa pada akhirnya menyebutkan tengah terbentur dengan kenyataan, serta banyak yang berhenti menguber apa yang dimaksud yang diimpikan barusan. Walau sebenarnya mereka senantiasa katakan ke anak-anak, bila yang diimpikan serta harapan malah bakalan jadi tujuan yang berikan motivasi untuk meraih kehidupan yang tambah baik di masa mendatang.

Lantas, masalah daya. Inget tidak dahulu, kita sering menggunakan saat cuma untuk bermain, dari pagi sampai tengah malam. Anak-anak saat ini juga tidak ada lain, badan mereka seakan tidak kehilangan daya. Seringkali, sebagian dari mereka malah juga akan geram serta sebal saat orangtua menyebut untuk sebatas mengingatkan makan, mandi, atau beristirahat karna hari telah mulai malam. Sedihnya, saat dirumah mereka mesti bermain sendirian.

“Kalau ajakin Ibu Ayah main, mereka umumnya katakan capek serta lelah, karna kerjaan. Rasa-rasanya saya takut jadi dewasa, jadi tidak miliki daya gitu, ” Mohammad Faras (7).

7. Dewasa itu pembohong, apa susahnya sich ngomong jujur?


“Mama seringkali katakan bila makanannya pedas, walau sebenarnya dia bohong. Katakan gitu hanya agar saya tidak minta, anehnya mereka nyuruh anak-anak buat senantiasa jujur. Terkadang saya tidak suka orang dewasa, ” Aldilla Rahma (9)

Orangtua juga akan senantiasa geram bila ketahui anak-anaknya berbohong. Namun demikian sebaliknya, bila orangtua berbohong, siapa yang juga akan memarahi mereka? Kan tidak adil. Lumrah juga bila selanjutnya anak-anak jadi memprotes waktu ketahui orang dewasa di sekelilingnya berbohong. Janganlah salahkan mereka juga dong bila selanjutnya punya kebiasaan dengan kebohongan-kebohongan.

Beberapa dewasa, umumnya berfikir bila berbohong itu terlalu gampang untuk merampungkan problem. Sebab, menurut mereka, anak-anak belum juga dapat mengerti penyebabnya serta dampak yang dikerjakan oleh orang dewasa untuk merampungkan problem. Dari pada sulit menerangkan mengenai sebab-akibat dari suatu hal hal, dewasa menilainya menjawab dengan kebohongan-kebohongan adalah jalan tengah yang pas. Mereka tidak paham resiko apa yang juga akan berlangsung jika mereka berbohong. Jadi baiknya beri contoh yang baik pada anak-anak sebelumnya mereka mencontoh tiap-tiap tingkah laku.
Tags: , ,

Written by

Brand khusus Menjual aneka Fashion Yang Lucu dan Trendy! Khusus nya bagi anak buah hati anda~ Muezza Kids Wear , modelnya di desain langsung oleh ownerdengan desain motif yg unik, lucu, dan menarik.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Kostum binatang

Kostum binatang

Kostum Buah

Kostum Buah

Lokasi kami

ORDER NOW !!! 0812-2424-6736

Copyright © JUAL KOSTUM ANAK MURAH 0812-2424-6736 | Designed by Muezza Fashion Shop