![]() |
Ortu Khawatir Anak Di-Bully Secara Online karena teknologi makin maju |
Mom, siapa sich yang inginkan buah hati jadi korban bullying? Bullying miliki efek yang begitu jelek pada tumbuh kembang anak. Anak yang jadi korban bullying juga akan hancur rasa yakin dianya. Baik itu tindak bullying dengan fisik ataupun verbal stabilitas emosi anak juga akan terganggu. Ini juga akan jadi semakin jelek waktu korban bullying alami depresi yang berat. Tidak sedikit juga masalah bullying yang selesai dengan masalah bunuh diri.
Ortu Khawatir Anak Di-Bully Secara Online karena teknologi makin maju
Bullying dapat berlangsung dimanapun. Ini jadi semakin meneror waktu tehnologi telah makin maju cepat Mom. Majunya tehnologi yang dibarengi dengan media sosial yang makin punya pengaruh dalam kehidupan manusia, tindak bullying juga makin gampang untuk dikerjakan lewat sosmed.
Ditulis oleh merdeka. com (20/1), dalam laporan Norton Cyber Security Insights Report : Family Edition, menuturkan pandangan orangtua pada cyberbullying dan beberapa langkah mencegah yang perlu dikerjakan membuat perlindungan anak-anak mereka. Dalam laporan itu disibakkan kalau 49 % orangtua di Indonesia memperbolehkan anak-anaknya yang berumur dibawah 11 th. untuk terhubung internet. Nyatanya banyak dari orang-tua itu yang mempunyai kecemasan juga akan terjadinya cyberbullying. Lebih ari 4 dari 10 (41 %) orangtua di Indonesia percaya kalau anak-anak mereka lebih mungkin saja untuk di-bully didunia on-line dibanding didunia riil.
" Sekarang ini anak-anak bukanlah sekali lagi hadapi ancaman fisik atau perlawanan dengan segera, " tutur Chee Choon Hong, Director, Asia Consumer Business, Symantec lewat info tertulisnya.
Ada satu temuan yang menarik dari survey ini. Orang-tua di Indonesia pada akhirnya mengerti kalau cyberbullying bisa memberi efek jelek untuk anak-anak mereka serta ambil beberapa aksi mencegah yang butuh dikerjakan. Ini nyatanya juga dikerjakan oleh orang-tua di negara beda. Mereka yang lakukan tindak mencegah ketat, anaknya alami insiden cyberbullying paling rendah.
" Survey ini mengungkap cuma 4 % orangtua di Indonesia tidak ambil aksi apa pun membuat perlindungan anak mereka waktu on-line. Banyak beberapa orangtua yang masih tetap tidak paham langkah mengetahui sinyal tanda cyberbullying serta hal apa sajakah butuh dikerjakan bila anak-anak mereka merasakannya. Langkah awal untuk semuanya orangtua yaitu mengedukasi diri mereka sendiri mengenai sinyal tanda cyberbullying serta pelajari langkah berkomunikasi dengan terbuka dengan anak-anak mereka, " lebih Chee.
Oleh karena itu tiap-tiap orang-tua diinginkan dapat mengetahui sinyal tanda anak yang jadi korban bullying. Anak-anak biasanya tidak sering ingin terbuka pada orangtua masalah dianya yang jadi korban bullying. Jadi orangtua, kita butuh lebih sensitif serta memberi rasa nyaman pada mereka. Bila memanglah sinyal tanda anak jadi korban bullying tampak terang jadi orang-tua baiknya senantiasa mengawasinya dengan lebih ketat tanpa ada melukai hati atau perasaan anak.
0 komentar:
Posting Komentar