![]() |
Kebiasaan Memukul Anak Akan Bikin Anak Menjadi Agresif & Jahat |
Sebagian orang tua mempunyai langkah berlainan untuk mendidik serta mendisiplinkan anak, satu diantaranya yang seringkali berlangsung di kelompok orang-tua yaitu lewat cara memukul. Tak tahu itu memukul tubuh, pantat, atau kepala anak. Hal semacam ini seringkali berlangsung terlebih bila anak susah ditata atau keras kepala.
Namun langkah tersebut malah berikan karena jelek untuk anak. Satu riset meta-analisis tentang memukul pantat pada anak yang dikerjakan sepanjang lima dekade tunjukkan kalau makin seringkali anak dipukul, makin besar hasrat anak menentang orangtuanya.
Riset yang diterbitkan dalam Journal of Family Psychology ini mengutamakan kalau rutinitas memukul anak dapat berikan dampak jelek tidak cuma dengan sikap namun juga pemikiran. Dari pengalaman jelek yang mereka alami, selanjutnya mereka juga membuat pemikiran yang sama pada orangtuanya.
Beberapa peneliti menyebutkan kalau anak-anak yang memperoleh perlakuan kekerasan dari orangtuanya juga alami masalah kesehatan mental, kesusahan dalam soal kognitif serta meningkatkan sikap anti-sosial dan agresif terlalu berlebih.
Beberapa pakar serta pemerhati anak menyepakati hal semacam ini, riset beda yang dikerjakan Elizabeth Gershoff, profesor human development and family sciences dari The University of Texas juga menarik rangkuman yang nyaris sama.
Bahkan juga sikap serta pemikiran karena rutinitas memukul ini berkembang sampai dewasa. Orang dewasa yang dulunya memperoleh perlakuan pemukulan waktu kecil juga akan relatif lakukan hal yang sama pada anaknya. Perlakuan memukul jadi tehnik mendisiplinkan anak baiknya dihentikan dari saat ini, karna sesungguhnya terdapat beberapa langkah manusiawi yang dapat dikerjakan untuk berikan pengajaran yang baik pada anak.
Maksudnya memanglah baik, untuk mengatur serta mendisiplinkan anak, tetapi langkahnya yang kurang pas. Mengajarkan anak dengan kekerasan malah juga akan memberi pengalaman jelek untuk anak, serta mengganggu kesehatan mental mereka.
Namun langkah tersebut malah berikan karena jelek untuk anak. Satu riset meta-analisis tentang memukul pantat pada anak yang dikerjakan sepanjang lima dekade tunjukkan kalau makin seringkali anak dipukul, makin besar hasrat anak menentang orangtuanya.
Riset yang diterbitkan dalam Journal of Family Psychology ini mengutamakan kalau rutinitas memukul anak dapat berikan dampak jelek tidak cuma dengan sikap namun juga pemikiran. Dari pengalaman jelek yang mereka alami, selanjutnya mereka juga membuat pemikiran yang sama pada orangtuanya.
Beberapa peneliti menyebutkan kalau anak-anak yang memperoleh perlakuan kekerasan dari orangtuanya juga alami masalah kesehatan mental, kesusahan dalam soal kognitif serta meningkatkan sikap anti-sosial dan agresif terlalu berlebih.
Beberapa pakar serta pemerhati anak menyepakati hal semacam ini, riset beda yang dikerjakan Elizabeth Gershoff, profesor human development and family sciences dari The University of Texas juga menarik rangkuman yang nyaris sama.
Bahkan juga sikap serta pemikiran karena rutinitas memukul ini berkembang sampai dewasa. Orang dewasa yang dulunya memperoleh perlakuan pemukulan waktu kecil juga akan relatif lakukan hal yang sama pada anaknya. Perlakuan memukul jadi tehnik mendisiplinkan anak baiknya dihentikan dari saat ini, karna sesungguhnya terdapat beberapa langkah manusiawi yang dapat dikerjakan untuk berikan pengajaran yang baik pada anak.
Maksudnya memanglah baik, untuk mengatur serta mendisiplinkan anak, tetapi langkahnya yang kurang pas. Mengajarkan anak dengan kekerasan malah juga akan memberi pengalaman jelek untuk anak, serta mengganggu kesehatan mental mereka.
0 komentar:
Posting Komentar