Bentuk Kesalahan Perawatan Gigi Anak

Bentuk Kesalahan Perawatan Gigi Anak 

Kita ketahui kalau menyikat gigi minimum 2 x satu hari harus untuk siapa juga, termasuk juga anak-anak. Tetapi, kenyataannya, banyak anak mempunyai gigi yang rusak serta berlubang. Jadi orang-tua, Andalah yang bertanggungjawab, mengevaluasi sekali lagi langkah Anda merawat gigi anak, serta jauhi tujuh kekeliruan ini. 

1. Membiarkan anak menyikat gigi sendiri

 Beberapa besar anak tidak mempunyai ketrampilan motorik untuk menyikat dengan efisien hingga mereka berumur 8 th.. Orang-tua butuh mengawasi mereka menyikat gigi untuk meyakinkan tiap-tiap permukaan gigi bersih. " Ini bukanlah bermakna kalau mereka tidak mau lakukan rutinitas yang baik. Cuma, mereka dengan fisik belum juga dapat, " kata dr Edward H Moody, Jr, Presiden American Academy of Pediatric Dentistry. 

2. Membiarkan anak tidur dengan botol minuman

 Ini yaitu hal yang paling banyak mengakibatkan rusaknya gigi. Tetapi, orang-tua masih tetap saja lakukan hal tersebut. Menurut hasil survey American Academy of Pediatric Dentistry, 85 % orang-tua menyebutkan, membiarkan anak tidur dengan botol diisi susu atau minuman manis bukanlah inspirasi yang baik. Tetapi, 20 % tetaplah mengerjakannya. Sediakan botol diisi minuman yang bisa mengakibatkan kerusakan gigi, tak tahu saat juga akan tidur atau untuk disedot selama seharian, kata Moody, juga akan tingkatkan jumlah bakteri di mulut. Bila bayi Anda terbangun saat malam hari untuk minum, setelah minum, bersihkan mulutnya dengan kain kasa atau kain lembut, atau sikat giginya bila dia telah mempunyai gigi. " Bila Anda mengerjakannya mulai sejak awal, ini juga akan jadi sisi dari kebiasaan normal mereka nanti, " ucap Moody.

 3. Terlambat buat janji dengan dokter gigi 

Pakar menyebutkan kalau mereka umum lihat anak-anak berumur 2 atau 3 th. memperiksakan-diri ke dokter karna gigi berlubang serta infeksi. Satu diantara argumennya, orang-tua terlambat memeriksakan gigi anaknya ke dokter. Semestinya, mulai sejak gigi pertama tumbuh atau paling lambat pada ulang th. pertama mereka, anak telah di ajak ke dokter gigi. Selanjutnya, kunjungan diulangi setiap enam bln. sekali.

 4. Tawarkan makanan sehat 

Pisang, kismis, serta biskuit gandum memanglah makanan sehat, namun mereka juga memiliki tekstur lengket karna memiliki kandungan gula. Makanan begini bisa tinggal di gigi serta mengakibatkannya berlubang. Alih-alih mengeliminasi makanan itu seutuhnya, dorong anak-anak untuk mengkonsumsinya saat jadwal makan paling utama (makan siang atau malam). Pasalnya, kata dr Joseph Banker, pendiri Creative Dental Care di Westfield, New Jersey, produksi air liur ketika itu semakin banyak.

 5. Berfikir gigi berlubang bukanlah problem besar 

Anda mungkin saja berfikir kalau menyembuhkan gigi berlubang itu gampang. Tetapi, lubang gigi bisa merubah anak selama hidupnya. Gigi bayi yang sehat dibutuhkan untuk menjaga ruangan untuk gigi dewasa. Mereka menolong rahang bisa tumbuh normal. Bila lubang terinfeksi, hal tersebut bisa memengaruhi perubahan gigi dewasa. Bila ada abses, kata Banker, jadi anak mungkin saja juga akan butuh disedasi untuk mengobatinya. Lubang gigi pada umur awal, terlebih bila tidak diobati, dapat juga mengakibatkan problem dengan artikulasi bicara, kurang tidur, rendah diri, serta turunkan perform di sekolah.

 6. Tidak memakai fluorida 

Th. lantas, American Dental Association membuat revisi referensi mereka. Asosiasi itu saat ini menyarankan pemakaian pasta gigi berfluorida untuk anak umur 2 th. ke bawah. Walau fluorida masih tetap kontroversial, beberapa pakar setuju kalau fluorida yaitu langkah paling baik untuk menghindar gigi berlubang. Kuncinya yaitu dosis yang pas. Untuk anak-anak berumur 3 th. ke bawah, pakai fluorida sama dengan sebutir beras, serta untuk anak-anak berumur 3 hingga 6 th., jumlahnya seukuran kacang.

 7. Sangat banyak minuman tambah energi

 Penyebabnya umum dari rusaknya gigi pada anak-anak yang lebih tua yaitu kesukaan minuman tambah energi yang sarat gula serta minuman bersoda. Dengan hal tersebut, kata Banker, tak ada peluang untuk mulut serta gigi untuk kembali pada pH yang normal. Bila Anda tidak bisa membujuk anak untuk menyingkirkan rutinitas itu, paling tidak buat ketentuan untuk membatasinya serta memohon mereka semakin banyak konsumsi air putih.